Kamis, 03 November 2011

All for one and one for all


Pada suatu hari, seorang tukan kayu dipanggil ke gereja untuk membuat sebuah mimbar baru, untuk mnggantikan mimbar yang lama karena sudah lapuk dan rusak.
Dalam sebuah kotak milik tukang kayu tersebut, perkakas-perkakas sedang terlibat perseteruan. Bebeapa di antaranya ingin agar palu diganti sebagai pemimpin karena ribut dan sombong. Palu menjawab “jika kalian ingin menyingkirkanku, maka kalian harus menyingkirkan paku juga karena agar paku berguna, ia harus dipau berkali-kali.”
“tunggu dulu.” Sahut paku. “jika aku disingkirkan, maka kalian harus menyingkirkam amplas juga. Apapun yang dilakukan hanyalah dipermukaan.” Amplas menyela ,“jika itu persoalannya maka penggaris juga harus menyingkir. Dia selalu menggunakan dirinya sebagai ukuran bagi segala sesuatu, dia selalu benar.”
Penggaris mengejek, “jika ada yang paling tidak diinginkan disini, itu adalah serut. Dia tidak pernah melakukan apa-apa kecuali melicinkan urat-urat kayu.”
Saat mereka sibuk berdebat, tukang kayi tersebut  langsung berkerja membuat sebuah mimbar, yang akan digunakan untuk menyebarkan Firman Tuhan. Sepanjang hari ia menggunakan palu, paku, amplas, penggaris, serut, dan perkakas lainnya. Saat tukang kayu mengamati mimbar yang sudah selesai itu, gergaji berdiri dan berkata, “mimbar ini membuktikan, bahwa kita semua adalah rekan kerja Allah.”



Jumat, 28 Oktober 2011

keserempet...

ini beneran terjadi karena..
tadi pagi gue naik angkot seperti biasa dan gue liat ada 2 orang sm 1 anak balita kecil dan mereka pun jatoh pas diperempatan yang rame banget dan mereka pun jatoh bukan karna mereka kebykan tapi gara2 ada anak sekolahan, tau sekolah mana.. nyerempen mereka sampe akhirnya anak kecil itu jatoh ke aspal untung ada ibu ibu ga tau siapa, pokonya jatoh gitu aja diaspal dan mrk jg bw byk brg dan pada keceran smua... dan akhirnya mereka stop dipojokan kalimalang.. untungnya ga ada luka berat sih, sampe tadi angkot yg gue naikin agak ngetem karna liat begituan dan telat dikit.. -_- tapi ini salah satu pengalaman gue, dan berpelajaran yaitu kita harus waspada dan berhati hati karena mau gimanapun masih byk org lain yg bisa bahayain diri kita... sipp ;) makasih dah baca, gbu.. :)

Kamis, 29 September 2011

Kecil dan Berharga


Aku Nelly, salah satu dari mahasiswi di universitas yang sedang libur musim panas. dan aku inign mengisi libur musim panasku ini dengan berkerja dipanti asuhan untuk anak anak yang kurang beruntung, aku hanyalah sukarelawan yang ingin membantu.
Akupun diterima bekerja disini sebagai salah satu suster tetapi aku berkerja disini hanya sebentar. Dan aku senang disini dengan suster yang baik dan anak anak yang mengemaskan walaupun mereka memang kurang beruntung. Aku sudah dikenal baik disini dengan suter dan anak anaknya. Namun ada satu anak aneh dan kata suster disitu dia anak autis yang mengalami suatu penyakit sehingga harus tergantung pada obat. Cukup menyedihkan nasibnya, sudah tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua juga dengan kekurangan fisik dan mentalnya. Namanya Kristofer dan iapun jarang keluar dari kamar jika ia tidak makan, ketoilet, dan bermain dengan anjing panti asuhan Goofly, dia tidak keluar. Goofly adalah sahabat baik Kristofer mereka bagaikan saudara kembar yang tidak dapat dipisahkan..
Akupun sering mengajak ngobrol Kristofer untuk mengetahui siapa dia lebih dalam, tetapi aku malah didiamkan dan dia malah pergi. 
Lalu beberapa waktu kemudian aku mendapat piket untuk menjaga dari pagi hingga malam diruangan Krristofer. Dari siang aku menemaninya pergi, dan malampun tiba waktunya untuk tidur. Dimalam hari aku terlelap dimalam yang gelap, tetapi si Kristofer malam dijendela dan menatapi bulan dan bintang. Itu membuatku bingung dan heran. Lalu iapun mengambil pensil dan penghapusku yang tadi siang kupakai untuk mencatat. Keadaan sangat berisik ketika ia melemparkan benda itu ke arah bulan dan bintang. Lalu akupun memarahinya "Hei, apa yang kamu lakukan? itu benda milikku dan mengapa kau melemparkan itu ke langit bulan dan bintang?" Lalu Kristofer menjawab "Aku hanya ingin mengambil bulan dan bintang itu. Dan aku tidak akan tidur selama bulan dan bintang itu ada ditanganku." Akupun marah ketika mengetahui itu dan aku membentaknya "Dasar Bodoh! Itu ada dilangit dan tidak munkin kau dapatkan itu!!" Lalu ia malah mendiamkan ku..
Besok paginya.. Aku melihatnya tertidur dijendela, lalu aku memindahkannya diranjangnya. 
Malam tiba dan aku melihatnya dijendela lagi sedang menatapi bulan. Lalu aku bertanya lagi "Lalu ketika kau mendapatkan bulan dan bintang itu apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?" Lalu ia menjawab "Aku akan memberikan bulan itu kepada kedua orang tuaku agar ereka terang dimalam gelap.." Lalu aku berkata "Baiklah kalau begitu akan kubelikan ditoko besok, karena ditoko menjual bulan dan binta yang terang.." Lalu ia menjawab "Benarkah? kalau begitu besok aku ikut ya kak.." Lalu aku mengiyakan dan menyuruhnya tidur..
Besokpun tiba dan saatnya aku harus menepati janjiku. Setelah ia makan dan minum obat, aku meminta alamat orang tuanya. Dan setelah itu iapun berbisikan dengan suster yang lain dan aku melihar suster itu menulis suatu alamat  dan berkata bahwa itulah alamat orang tuanya..
Lalu kamipun pergi ketoko dan aku menunjukan suatu bulan dan bintang "Moon and Star Glow in the dark" dan Kritoferpun bahagia dan tidak sabar ingin memberikan itu ke orang tuanya. Iapun melompat lompat bahagia..
Sore tiba dan aku pergi ke alamt yang diberikan suster tersebut, dan aku merasa aneh karena alamat itu adalah alamat kuburan, dan Kritoferpun membawaku ke kuburang dua orang dan aku bingung aku bertanya "Mana orang tuamu?" dan ia memberi tahu bahwa dua kuburan itu adalah orang tuanya..
Dan iapun langsung membuka bungkus  "Moon and Star Glow in the dark" tersebut dan menempelkannya dibatu nisan tanpa berbicara apa apa.. Dan ia bilang kepada ku "Nah, kalau seperti inikan akan terang. dan orang tuaku pasti akan mengingatku diatas sana.." Lalu akupun menangis dan memeluknya aku sangat terharu dan tak bisa bicara..
Dan malamnya ia pulang dan terlelap tidur dengan gembira dan sudah tidak dijendela itu lagi..
Seminggu kemudian aku harus kembali ketempat asalku karena libur musim panas sudah hampir usai.. Dan akupun memberikan salam terakhir untuk anak anak dan suster terutama Kristofer dan akaupun memeluknya denga tetesan air mata.. Kendaraan sudah tiba dan akupun harus segera pergi dan sebelum aku pergi Kristofer memberikan akau sebuah Tempelan juga "Love glow in the dark" dan itupun kenangan terakhir ku dipanti asuha itu.
Setelah aku pulang aku melanjutkan aktivitasku seperti biasa dan mendapatkan pengalaman serta pelajaran baru...


Makna: Dari sini kita mendapat pembelajaran bahwa sekecil apapun pemberian kita pasti berharga..
terimakasih telah membaca, selamat melanjutkan aktivitas dan
God Bless 

Pencuri kue

Panggil saja namaku Lily aku memiliki pengalaman. Jadi disore hari aku menunggu pesawat menuju keluar pulau karna aku akan dinas diluar pulau. Ketika aku menunggu pesawatku pukul 5.00pm akan berangkat tetapi karena pesawatku didilay aku harus menunggu sampai pukul 6.00pm. Aku lapar dan akupun membeli kue mangkuk coklat, dan tampaknya enak. Tetapi ada pria yang duduk disebelahku juga membeli kue mangkuk coklat itu, dan tampang pria itu tidak meyakinkan dan cukup mencurigakan. Lalu kamipun duduk, ketika aku duduk akupun ingin ketoilet dan akupun ditoilet cukup lama, kira kira 15 menit. Akupun kembali duduk dan melihat kue mangkuk disampingku. Akupun melahapnya satu persatu, tetapi pria disampingku juga memakan kue mangkuk coklat itu, akupun kesal dalam benakku aku berfikir "dasar pencuri kue, untung saja saya orang baik baik kalau tidak sudah kulabrak kau habis habisan." Lalu akupun buru buru menfhabiskan kue mangkuk itu dan ketika kue aku ambil dia juga mengambil kue itu juga dengan tampang tidak ada salah, aku sangat kesal waktu itu. Lalu kuepun habis karna kami yang menghabiskan tapi tampaknya aku lebih banyak memankan kue itu.
Pukul 6.00pm pun tiba pesawatpun tiba dan aku buru buru masuk kedalam pesawat dan akupun merogok tasku dan mencek seisi tasku agar tidak ada yang ketinggalan, dan ketika aku mencek tasku ternyata kue mangkuk milikku ada didalam tasku dan aku lupa untuk menggeluarkan lagi. Ketika aku ingin menggantikan kue itu pria itu sudah pergi dan akupun menyesal, aku tidak mau curiga lagi kepada orang lain...

By: Sheba e.p
makna: jangan mudah berfikir negativ, bahkan pikiran negativ itu sendiri yang akan membuat orang menilai kita negativ dan berpikir negativ juga akan merugikan kita sendiri...
*terima kasih telah membaca, god bless.. :) *

Sabtu, 24 September 2011

Orang Buta dan Orang Cacat


Ada dua orang pengemis yang biasa meminta-minta sedekah di halaman sebuah kuil tua. Pengemis yang satu cacat kaki..ia harus menggunakan tongkat untuk berjalan selangkah demi selangkah. Pengemis yang kedua buta..ia harus menggunakan tongkat sebagai penuntun jalan, juga harus berjalan selangkah demi selangkah.


Selama ini hubungan kedua pengemis itu tampak kurang harmonis, karena salingmenganggap sebagai saingan dalam memperebutkan sedekah orang-orang.

Suatu hari terjadi kebakaran di kuil yang besar tersebut. Semua orang lari menyelamatkan diri masing-masing. Ada yang mencoba memadamkan api dan ada juga menyelamatkan barang-barang mereka. Tetapi, tidak ada orang yang memperhatikan kedua pengemis tersebut si buta dan cacat kaki.

Untuk keluar dari area kebakaran mereka harus melewati jalan dan gang-gang kecil yang cukup panjang. Akhirnya mereka sepakat untuk bekerja sama, yang buta menggendong yang cacat sementara yang cacat kaki sebagai penunjuk jalan. Ternyata kerja sama yang baik dapat dilakukan oleh kedua pengemis tersebut dan mereka berhasil keluar dari area kebakaran tersebut..akhirnya mereka terselamatkan.

**
Begitulah hidup..hendaknya kita harus saling bekerja sama dengan sesama dan tetangga..dengan kerja sama kita dapat saling mengisi, saling membantu..Dan dengan kerjasama inilah dua pengemis tersebut berhasil keluar dari bencana kebakaran tersebut.

Kisah nyata, Pengorbanan seorang Ibu


Kisah Nyata - Pengorbanan & Kebesaran Jiwa Seorang IBU.

Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan , tahun berapaan gue
udeh lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas,
rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru
beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta,
dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya
pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris
dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul
dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner
perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian
kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering.
Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang.

Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar.
Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar
rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.
Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya
ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,
cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan
perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be
adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang
cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa WANITA CACAT
dirumahnya, A be selalu menjawab WANITA itu adalah pembantu yang ikut Ibunya
dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung,
kasihan." jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang IBU. Tentu saja IBUnya
sedih skali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia
semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan
pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah.
Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be
mulai kerepotan mngurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan
segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah
harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja
(di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada
saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah
box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan
berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak
seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang Seorang
WANITA berjiwa Pahlawan yang telah menyelamatkan Anaknya dari musibah
kebakaran. Dengan memeluk erat Anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan
sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang
WANITA...IBU MUDA menderita luka bakar cukup serius sedang anak dlm
dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa IBU MUDA cantik
di dalam foto dan siapa WANITA Pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran
itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak
berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan
menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping
ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan
memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis,
terharu dengan ketulusan hati anaknya. " Yang sudah- nak, Ibu sudah maafkan.
Jangan di ungkit lagi".

Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket.
Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek.Kemudian
peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (Wartawan). Dan membawa kisah ini
kedalam media cetak dan elektronik.

Sungguh menyedihkan, tolong ya, hargai ibumu mau bagaimanapun keadannya itu tetep ibumu (mama, mami,mimi)...
Selagi kita masih dikasih kesempatan sama Tuhan untuk berkumpul bersama orang yang kita cintai dan sanyangi..
:))
God Bless, makasih udah membaca

Kisah Nyata "doa Axel"


"Tante.. pegangin minuman Axel ya, soalnya Axel mau berdoa untuk mama supaya mama cepat sembuh dan boleh pulang sama Axel", begitulah tutur seorang anak laki-laki sederhana yang berumur 4-5 tahun. Setelah
dirawat satu malam di rumah sakit Husada di Jakarta karena pendarahan yang dialami mamanya Axel yang sedang mengandung 5 bulan, diperbolehkan untuk beristirahat di rumah.

Beberapa hari kemudian, mama Axel merasa sakit di perutnya, seketika itu juga dilarikan ke rumah sakit tempat dia dirawat kemarin. Beberapa kali terjadi kontraksi dan sesaat kemudian lahirlah seorang bayi berumur lima
bulan yang sangat mungil sebesar botol Aqua ukuran sedang pada tanggal 7 Juli 2004.
"Pak, 99,9 persen tidak ada harapan lagi, bagaimana nih? Apa masih mau diteruskan?" kata salah satu suster yang menangani. "Biar hanya tinggal 1 persen sekalipun, anak saya harus terus hidup", jawab papanya Axel.
Cukup menggemparkan memang berita ini sehingga kerabat dari papa mamanya Axel langsung datang menjenguk. Banyak air mata yang mengalir pada setiap orang yang datang menjenguk, terlihat hati yang hancur,
kesedihan yang terlalu dalam dan  perasaan pasrah pada Tuhan dikedua raut muka orang tua Axel.

"Mama.. Axel udah lihat dede, kok dia kecil sekali ya ma? Tapi Axel sayang dede. Mama.. kita pulang bawa dede yuk" ajak si Axel. Mama Axel menatap sedih dengan linangan air mata dan mencoba menjelaskan keadaan, "Axel.. dede Axel masih lemah, dia terlalu lembut untuk digendong pulang dan dia harus tetap dirawat di sini, Axel berdoa saja ya sama Tuhan Yesus, minta Tuhan Yesus beri kekuatan untuk dede, supaya dede bisa
pulang ke rumah."

Keesokan harinya, Axel yang di rumah minta omanya ajak dia ke rumah sakit untuk menengok dede barunya. Sesampainya dia di ruang incubator yang terpisahkan oleh kaca yang lebar, di situ dia berdoa: "Tuhan 
Yesus yang baik, terima kasih sekarang Axel udah punya dede baru, Tuhan lihatkan,tangannya terlalu kecil gak seperti tangan Axel, kepalanya juga dan kata mama dede sangat lemah, Axel percaya sama kekuatan Tuhan, Tuhan mau kan pegang tangan dede supaya dede bisa menjadi besar kayak Axel, amin."

Setelah berdoa, Axel masih mau lihat dedenya sebentar lagi, sambil digendong omanya, Axel menyanyikan lagu Ku mau cinta Yesus selamanya. Setelah berulang-ulang menyanyikan lagu itu, lalu dia berkata: "Dede udah denger kan kokoh Axel nyanyi untuk dede? Besok kokoh Axel nyanyi lagi untuk dede ya.." Oma Axel menangis terharu melihat apa yang dilakukan cucunya.

Kami semua kerabat papa mamanya Axel berdoa untuk mereka khususnya untuk bayi mereka. Sekarang dede Axel sudah bisa bernafas secara teratur, semuanya berjalan lancar dan hari makin hari dia beroleh
kekuatan untuk berkembang. Semuanya karena nyanyian dan doa dari seorang anak laki-laki sederhana yang berumur 4-5 tahun yang mengatakan betapa dia menyayangi dedenya.